Diriwayatkan bahwa Isa bin Musa r.a. sangat mencintai istrinya. Pada suatu hari ia berkata sambil bercanda kepada istrinya, "Kamu akan kucerai jika tidak lebih cantik daripada bulan purnama!"
Mendengar kata-kata itu, ia bangkit dan menjauhi suaminya seraya berkata, "Suamiku, dengan kata-katamu itu, engkau telah menalakku!"
Sang suami terkejut mendengar pernyataan istrinya. Baginya, sang istri lebih cantik dari apa pun benda atau makhluk di dunia ini. Namun, siapa yang memungkiri kalau purnama adalah lambang dari kecantikan bidadari yang tiada tertandingi. Semalaman, ia hanya tidur sendirian tanpa sang istri sambil menyesali perkataannya.
Keesokan harinya ia pergi menemui Khalifah Al-Manshur r.a. untuk menanyakan hukum permasalahannya. Isa r.a. pun menceritakan seluruh kejadian yang menimpanya kepada Khalifah Al-Manshur. la berkata, "Wahai Amirul Mukminin. Jika perceraian benar-benar terjadi, betapa hancur jiwaku. Kiranya mati lebih baik bagiku daripada hidup tanpa istri yang sangat aku cintai itu!"
Al-Manshur r.a. merasa iba dengan apa yang menimpa Isa r.a. Kemudian ia memanggil para ahli hukum ke istananya untuk meminta fatwa. Dalam majelis fatwa tersebut, para ulama yang hadir berpendapat bahwa lelaki ini telah sah menceraikan istrinya dengan perkataan tersebut. Namun, salah satu dari mereka yang bernama Abu Hanifah r.a. belum memberikan fatwanya. la hanya terdiam.
Al-Manshur r.a. pun bertanya kepadanya, "Mengapa kau tidak berbicara?"
Lalu, Abu Hanifah r.a. membaca Surat At-Tin [95]: 1 -4, "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi gunung Sinai, dan demi negeri (Mekah) yang aman ini. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalom bentuk yang sebaik-baiknya." Kemudian ia melanjutkan, "Ayat tersebut menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih cantik daripada manusia karena ia diciptakan sebaik-baiknya."
Mendengar fatwa tersebut, Al-Manshur r.a. tersenyum bahagia seraya berkata, "Allah SWT telah memberi jalan keluar untukmu. Itulah jawaban atas permasalahanmu. Istrimu tetap lebih cantik daripada bulan purnama, jadi belum ada talak baginya. Kembalilah kepada istrimu!"
Al-Manshur r.a. pun menulis surat kepada istri Isa r.a. yang menjelaskan bahwa suaminyabelummenceraikannya berdasarkan fatwa Abu Hanifah tersebut.
loading...
Blog Archive
-
▼
2010
(195)
-
▼
Februari
(78)
- Nabi Daud a.s Membuat Pakaian Perang dari Besi
- Nabi Daud a.s Meredakan Amarah Raja
- Kebijaksanaan Daud a.s dan Putranya
- Kisah Wanita yang Dizalimi
- Ibu Kandung Sebenarnya
- Pencuri Angsa
- Gantilah Pintumu!
- Kecerdasan Nabi Ibrahim a.s
- Nabi Musa a.s Berguru kepada Nabi Khidr a.s
- Hasutan Iblis
- Jalan Keluar Pertikaian Hajar Aswad
- Kecerdasan Rasulullah saw sebagai Panglima Perang
- Kecemerlangan Rasulullah saw dalam Perjanjian Huda...
- Semangat Ubay bin Ka'ab r.a dalam Belajar dan Meng...
- Doa Rasulullah saw untuk Ibnu Abbas r.a
- Wawasan Seorang Bocah
- Ilmu Lalu Amal
- Hilangnya Ilmu
- Berkacalah pada Al-Qur'an
- Ilmu Penggembala Buta Huruf
- Upah Itu untuk Menguji Kesungguhanmu
- Perempuan Qur'ani
- Kecerdasan Orang Persia
- Biarkan Orang Cerdas Itu Bersama Kita
- Kecemerlangan Ilmu Ibnu Abbas r.a
- Ali bin Abi Thalib r.a, Bocah Pertama Pemeluk Islam
- Perjuangan demi Satu Hadis
- Rendah Hati dalam Menuntut Ilmu
- Menghafal Al-Qur'an Ketika Masih Kafir
- Tunaikan Hak
- Bekal Perjalanan Mu'adz bin Jabal r.a
- Salman Al-Farisi r.a Pencari Kebenaran
- Mencari llmu Seumur Hidup
- Menempuh Ribuan Kilo demi llmu
- Semangat Menimba llmu dengan Keterbatasan Sarana
- Rasulullah saw Minta Dibacakan Al-Qur'an
- Kiat Abu Hurairah r.a Menghafal Hadis
- Kecerdasan Imam Bukhari
- Mendengar Pelajaran dengan Baik
- Lidah dan Akal
- Cara Belajar Imam Syafi'i
- Imam Bukhari, Kepandaian yang Teruji
- Belajar dari Murid
- Taktik Persiapan Perang Badar
- Siapa yang Berdusta?
- Mengapa Harus Takut?
- Tanda Kehidupan
- Kecerdasan Zaid bin Tsabit r.a. dalam Bahasa
- Tanah Mencuri Uangku!
- Berkilah
- Makanlah Tidak dan Minumlah Tidak
- Menerima Nasihat dari Orang Gila
- Alasan Pembebasan
- Rambut Mata Hilal
- Permintaan untuk Sebuah Permintaan
- Kecerdasan Ummu Salamah r.a.
- Makna di Balik Surat
- Jumlah Pohon dan Kayu
- Manusia Diciptakan Sebaik-baiknya
- Membalik Perumpamaan
- Bocah Penunggang Keledai
- Sia-Sia Berharta
- Tanyakanlah Hal yang Bermanfaat
- Jangan Merasa Cukup dengan llmu yang Ada
- Tiga Golongan yang Dilempar ke Neraka
- Air dan Sawiq
- Meributkan Bayangan
- Menghindari Adu Domba
- Niat Buruk di Balik Ibadah Khusyu'
- Mengecoh Pengkhianat
- Siapakah yang Lebih Bodoh?
- Potongan Ayat yang Disalahgunakan
- Apa yang Kalian Ajarkan?
- Kugunakan Harta Itu untuk llmu Anakku
- Penyebab Gagap
- Kecerdasan Ibunda Imam Syafi'i
- Nasihat untuk Para Guru dan Anak-Anak
- Kepekaan Seorang Istri
-
▼
Februari
(78)
loading...