Cerita Inspirasi Muslim

Menanam Hikmah Dalam Diri Setiap Muslim

Jalan Keluar Pertikaian Hajar Aswad

Penduduk Mekah merencanakan pemugaran Kakbah yang melibatkan empat kabilah terpandang dari bangsa Quraisy yang turut serta dalam proses pembangunan kembali Kakbah tersebut.

Begitu pula, Muhammad bersama yang lainnya mengangkut bebatuan granit biru guna menyusun bangunan Kakbah. Permasalahan muncul ketika pembangunan Kakbah selesai dan para kabilah saling berebut untuk mengembalikan Hajar Aswad, batu yang disucikan, ke tempat semula.

Setiap kabilah merasa berhak memperoleh kehormatan untuk meletakkan batu hitam tersebut. Perselisihan makin memanas hari demi hari hingga akhirnya tidak ada jalan lain untuk menyelesaikan permasalahan mereka, kecuali melalui peperangan.

Melihat situasi yang makin runyam, Abu Umayya bin Al-Mughirah dari Bani Makhzum segera melerai perselisihan yang makin menghebat tersebut. la adalah orang tertua di antara mereka yang dihormati dan disegani. la berkata, "Serahkanlah putusan kalian ini kepada orang yang pertama kali memasuki Masjidil Haram melalui pintu Bani Syaibah ini!"

Mereka menyetujui cara itu. Dengan harap-harap cemas, mereka menunggu seseorang yang akan masuk Masjidil Haram. Tidak lama kemudian, mereka melihat Muhammad memasuki pintu tersebut. Kontan mereka berseru, "Ia Al-Amin! Inilah Muhammad! Kami rela perkara ini diputuskan olehnya!"

Mereka mengadukan permasalahannya kepada Muhammad. Melihat api permusuhan yang begitu membara di antara mereka, Muhammad segera memberikan jalan keluar terhadap perselisihan ini atas petunjuk Allah SWT. Beliau hamparkan selendangnya di atas tanah dan meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Lalu berkata, "Hendaknya setiap ketua kabilah memegang ujung kain ini."

Setiap ketua dari keempat kabilah tersebut mengikuti usulan Muhammad. Masing-masing dari mereka memegang tiap sudut kain dan membawanya bersama-sama ke tempat seharusnya batu itu diletakkan.

Kemudian Muhammad memindahkan Hajar Aswad dengan kedua tangannya sendiri dari kain yang masih dipegang para ketua kabilah ke lubang dinding yang telah disiapkan. Mereka semua puas dengan keputusan Muhammad dan pertumpahan darah pun dapat terhindarkan.
loading...

Blog Archive

loading...