Daud a.s. dikaruniai kerajaan yang besar dan disegani oleh musuh-musuhnya. Tidak ada yang berani melawan kerajaannya sehingga peperangan pun hampir tidak pernah terjadi. Kerajaan Daud a.s. menjadi kerajaan adidaya saat itu.
la pun dikaruniai seorang anak yang kelak akan menjadi nabi pula, yaitu Sulaiman. Putra Daud a.s tersebut tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pandai. Pada usianya yang kesebelas, ia telah membantu ayahnya untuk memutuskan perkara rakyatnya, sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur'an.
"Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, ketika keduanya memberikan keputusan mengenai ladang karena (ladang itu) dirusak oleh kambing-kambing milik kaumnya. Dan Kami menyaksikan keputusan (yang diberikan) oieh mereka itu. Dan Kami memberikan pengertian kepada Sulaiman (tentang hukum yang lebih tepat); dan kepada masing-masing Kami berikan hikmah dan ilmu, dan Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya." (QS Al-Anbiya' [21]: 78-79)
Ibnu Abbas r.a mengisahkan bahwa suatu ketika Nabi Daud a.s didatangi oleh seorang lelaki pemilik kebun bersama seorang lelaki lain untuk mengadu.
la bercerita, "Tuanku, kambing lelaki ini telah merusak kebun hamba di malam hari dan memakan semua buah anggur yang ada di dalamnya. Hamba datang kepada Tuanku untuk meminta ganti rugi kepada orang ini."
Daud a.s bertanya kepada pemilik kambing, "Apakah benar kambing-kambingmu telah memakan tanaman yang ada di kebun orang itu?"
"Benar, Tuanku," jawabnya.
Mengetahui perkaranya, Daud a.s. kemudian memutuskan agar si pemilik kambing menyerahkan seluruh kambingnya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi atas tanaman yang telah dimakan ternak-ternaknya.
Sulaiman yang saat itu sedang bersama ayahnya ikut memberi pendapat, "Saya memiliki pendapat lain, Ayah."
"Silakan," ujar ayahnya.
"Aku berpendapat bagaimana jika pemilik kambing ini mengurus kebun orang ini untuk memperbaiki dan menanaminya kembali dengan pepohonan anggur sampai tumbuh seperti sediakala. Sementara itu, pemilik kebun ini dapat memanfaatkan kambing-kambing orang ini dengan mengambil bulunya dan memerah susunya. Kelak jika kebun orang ini telah pulih seperti sebelumnya, si pemilik kambing boleh mengambil kembali kambing-kambingnya dari pemilik kebun sekaligus pemilik kebun tersebut dapat memperoleh kebunnya kembali seperti sediakala."
Daud a.s mengangguk tanda setuju seraya berkata, "Ini adalah keputusan yang sangat bijak, Sulaiman. Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kebijaksanaan ini kepadamu. Engkau benar-benar Sulaiman yang bijaksana."
loading...
Blog Archive
-
▼
2010
(195)
-
▼
Februari
(78)
- Nabi Daud a.s Membuat Pakaian Perang dari Besi
- Nabi Daud a.s Meredakan Amarah Raja
- Kebijaksanaan Daud a.s dan Putranya
- Kisah Wanita yang Dizalimi
- Ibu Kandung Sebenarnya
- Pencuri Angsa
- Gantilah Pintumu!
- Kecerdasan Nabi Ibrahim a.s
- Nabi Musa a.s Berguru kepada Nabi Khidr a.s
- Hasutan Iblis
- Jalan Keluar Pertikaian Hajar Aswad
- Kecerdasan Rasulullah saw sebagai Panglima Perang
- Kecemerlangan Rasulullah saw dalam Perjanjian Huda...
- Semangat Ubay bin Ka'ab r.a dalam Belajar dan Meng...
- Doa Rasulullah saw untuk Ibnu Abbas r.a
- Wawasan Seorang Bocah
- Ilmu Lalu Amal
- Hilangnya Ilmu
- Berkacalah pada Al-Qur'an
- Ilmu Penggembala Buta Huruf
- Upah Itu untuk Menguji Kesungguhanmu
- Perempuan Qur'ani
- Kecerdasan Orang Persia
- Biarkan Orang Cerdas Itu Bersama Kita
- Kecemerlangan Ilmu Ibnu Abbas r.a
- Ali bin Abi Thalib r.a, Bocah Pertama Pemeluk Islam
- Perjuangan demi Satu Hadis
- Rendah Hati dalam Menuntut Ilmu
- Menghafal Al-Qur'an Ketika Masih Kafir
- Tunaikan Hak
- Bekal Perjalanan Mu'adz bin Jabal r.a
- Salman Al-Farisi r.a Pencari Kebenaran
- Mencari llmu Seumur Hidup
- Menempuh Ribuan Kilo demi llmu
- Semangat Menimba llmu dengan Keterbatasan Sarana
- Rasulullah saw Minta Dibacakan Al-Qur'an
- Kiat Abu Hurairah r.a Menghafal Hadis
- Kecerdasan Imam Bukhari
- Mendengar Pelajaran dengan Baik
- Lidah dan Akal
- Cara Belajar Imam Syafi'i
- Imam Bukhari, Kepandaian yang Teruji
- Belajar dari Murid
- Taktik Persiapan Perang Badar
- Siapa yang Berdusta?
- Mengapa Harus Takut?
- Tanda Kehidupan
- Kecerdasan Zaid bin Tsabit r.a. dalam Bahasa
- Tanah Mencuri Uangku!
- Berkilah
- Makanlah Tidak dan Minumlah Tidak
- Menerima Nasihat dari Orang Gila
- Alasan Pembebasan
- Rambut Mata Hilal
- Permintaan untuk Sebuah Permintaan
- Kecerdasan Ummu Salamah r.a.
- Makna di Balik Surat
- Jumlah Pohon dan Kayu
- Manusia Diciptakan Sebaik-baiknya
- Membalik Perumpamaan
- Bocah Penunggang Keledai
- Sia-Sia Berharta
- Tanyakanlah Hal yang Bermanfaat
- Jangan Merasa Cukup dengan llmu yang Ada
- Tiga Golongan yang Dilempar ke Neraka
- Air dan Sawiq
- Meributkan Bayangan
- Menghindari Adu Domba
- Niat Buruk di Balik Ibadah Khusyu'
- Mengecoh Pengkhianat
- Siapakah yang Lebih Bodoh?
- Potongan Ayat yang Disalahgunakan
- Apa yang Kalian Ajarkan?
- Kugunakan Harta Itu untuk llmu Anakku
- Penyebab Gagap
- Kecerdasan Ibunda Imam Syafi'i
- Nasihat untuk Para Guru dan Anak-Anak
- Kepekaan Seorang Istri
-
▼
Februari
(78)
loading...