Ibnu Al-Jauzi r.a. menuturkan bahwa suatu ketika seorang saudagar dari Khurasan berniat untuk berangkat ibadah haji. la mempersiapkan diri menuju Arafah dan di tangannya masih ada kelebihan uang seribu dinar.
Dikarenakan ia tidak memerlukan uang tersebut dalam ibadah hajinya, ia pun menyembunyikannya di bawah pohon khuru' tanpa seorang pun yang melihat.
Sepulangnya dari ibadah haji, sang saudagar pun berniat mengambil uangnya yang dipendam di dalam tanah. Namun, alangkah terkejutnya ketika mendapati uangnya lenyap di tempat penyimpanannya.
la pun menangis dan mengadukan hal tersebut kepada para sahabatnya, "Tanah telah mencuri uangku!"
Salah seorang sahabatnya memberi saran agar ia melaporkan kejadian itu kepada Khalifah Adhudid Daulah yang dikenal cerdas. Meskipun setengah percaya, ia pun berangkat menemui Khalifah Adhudid Daulah.
Setelah mendengar dengan saksama penjelasan saudagar dari Khurasan tersebut, Khalifah Adhudid Daulah mengumpulkan para tabib dan bertanya kepada mereka, "Apakah di antara kalian ada yang pernah mengobati dengan akar pohon khuru' baru-baru ini?"
Salah seorang dari mereka menjawab, "Benar, aku pernah mengobati salah satu pembantu dekatmu dengan akar tersebut."
"Dari mana kau mendapatkan akar tersebut?" tanya khalifah kembali.
"Lebih baik tanyakan langsung kepadanya," sang tabib memberi saran agar khalifah langsung bertanya kepada pembantunya.
la pun memerintahkan pengawalnya untuk memanggil pembantu dekatnya tersebut. Kepadanya khalifah bertanya, "Benarkah engkau berobat dengan akar pohon khuru'?"
"Benar," jawab pembantu itu.
Kemudian khalifah menanyakan asal usul akar pohon khuru' yang digunakannya. Ternyata ia memperolehnya dari tukang permadani. Setelah tukang permadani itu dipanggil ke hadapannya, ia mengakui telah mengambil langsung akar khuru' tersebut dari pohonnya.
Khalifah menyuruh tukang permadani menunjukkan pohon khuru' yang ia maksud dengan didampingi oleh saudagar dari Khurasan tersebut. Ternyata benar, ia mengambil akar dari pohon tempat si saudagar menyimpan uangnya.
Setelah khalifah mengurutkan kejadian dan menemukan masalahnya, ia menyuruh tukang permadani untuk mengembalikan uang temuannya kepada si saudagar.
loading...
Blog Archive
-
▼
2010
(195)
-
▼
Februari
(78)
- Nabi Daud a.s Membuat Pakaian Perang dari Besi
- Nabi Daud a.s Meredakan Amarah Raja
- Kebijaksanaan Daud a.s dan Putranya
- Kisah Wanita yang Dizalimi
- Ibu Kandung Sebenarnya
- Pencuri Angsa
- Gantilah Pintumu!
- Kecerdasan Nabi Ibrahim a.s
- Nabi Musa a.s Berguru kepada Nabi Khidr a.s
- Hasutan Iblis
- Jalan Keluar Pertikaian Hajar Aswad
- Kecerdasan Rasulullah saw sebagai Panglima Perang
- Kecemerlangan Rasulullah saw dalam Perjanjian Huda...
- Semangat Ubay bin Ka'ab r.a dalam Belajar dan Meng...
- Doa Rasulullah saw untuk Ibnu Abbas r.a
- Wawasan Seorang Bocah
- Ilmu Lalu Amal
- Hilangnya Ilmu
- Berkacalah pada Al-Qur'an
- Ilmu Penggembala Buta Huruf
- Upah Itu untuk Menguji Kesungguhanmu
- Perempuan Qur'ani
- Kecerdasan Orang Persia
- Biarkan Orang Cerdas Itu Bersama Kita
- Kecemerlangan Ilmu Ibnu Abbas r.a
- Ali bin Abi Thalib r.a, Bocah Pertama Pemeluk Islam
- Perjuangan demi Satu Hadis
- Rendah Hati dalam Menuntut Ilmu
- Menghafal Al-Qur'an Ketika Masih Kafir
- Tunaikan Hak
- Bekal Perjalanan Mu'adz bin Jabal r.a
- Salman Al-Farisi r.a Pencari Kebenaran
- Mencari llmu Seumur Hidup
- Menempuh Ribuan Kilo demi llmu
- Semangat Menimba llmu dengan Keterbatasan Sarana
- Rasulullah saw Minta Dibacakan Al-Qur'an
- Kiat Abu Hurairah r.a Menghafal Hadis
- Kecerdasan Imam Bukhari
- Mendengar Pelajaran dengan Baik
- Lidah dan Akal
- Cara Belajar Imam Syafi'i
- Imam Bukhari, Kepandaian yang Teruji
- Belajar dari Murid
- Taktik Persiapan Perang Badar
- Siapa yang Berdusta?
- Mengapa Harus Takut?
- Tanda Kehidupan
- Kecerdasan Zaid bin Tsabit r.a. dalam Bahasa
- Tanah Mencuri Uangku!
- Berkilah
- Makanlah Tidak dan Minumlah Tidak
- Menerima Nasihat dari Orang Gila
- Alasan Pembebasan
- Rambut Mata Hilal
- Permintaan untuk Sebuah Permintaan
- Kecerdasan Ummu Salamah r.a.
- Makna di Balik Surat
- Jumlah Pohon dan Kayu
- Manusia Diciptakan Sebaik-baiknya
- Membalik Perumpamaan
- Bocah Penunggang Keledai
- Sia-Sia Berharta
- Tanyakanlah Hal yang Bermanfaat
- Jangan Merasa Cukup dengan llmu yang Ada
- Tiga Golongan yang Dilempar ke Neraka
- Air dan Sawiq
- Meributkan Bayangan
- Menghindari Adu Domba
- Niat Buruk di Balik Ibadah Khusyu'
- Mengecoh Pengkhianat
- Siapakah yang Lebih Bodoh?
- Potongan Ayat yang Disalahgunakan
- Apa yang Kalian Ajarkan?
- Kugunakan Harta Itu untuk llmu Anakku
- Penyebab Gagap
- Kecerdasan Ibunda Imam Syafi'i
- Nasihat untuk Para Guru dan Anak-Anak
- Kepekaan Seorang Istri
-
▼
Februari
(78)
loading...