Perluasan wilayah Islam dilakukan dengan penaklukan raja-raja nonmuslim yang menentang dengan peperangan. Banyak raja nonmuslim yang takluk atas keberanian dan ketangguhan pasukan muslim. Salah satu raja yang takluk pada pasukan muslim adalah Raja Kisra.
Setelah mengetahui bahwa pasukan muslim berhasil mengalahkan pasukannya yang tangguh, Raja Kisra panik dan meninggalkan istananya. Sa'ad bin Abi Waqqash r.a beserta pasukan masuk ke dalam istana tanpa alas kaki.
Begitu mewah dan indah situasi di dalam istana. Lantainya beralaskan permadani yang menghanyutkan kaki penginjaknya hingga sirna seluruh letih dan penat di tubuh. Dinding dan perabotan indah mencerminkan keanggunan, kemewahan, dan kemegahan istana. Pasukan muslimin dibuat terpesona olehnya, termasuk Sa'ad r.a. Kini semua kemewahan itu ditinggalkan oleh pemiliknya dan menjadi hak kaum muslimin.
Sa'ad r.a membacakan firman Allah SWT, "Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan, juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah, dan kesenangan-kesenangan yang dopat mereka nikmati di sana, demikianlah, dan Kami wariskan (semua) itu kepada kaum yang iain. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi penangguhan waktu." (QS. Ad-Dukhan [44]: 25-29)
Ketika waktu shalat tiba dan azan dikumandangkan untuk yang pertama kalinya di Istana Kerajaan Kisra, sirnalah segala bentuk kemusyrikan. Termasuk api di aula utama istana yang dijadikan sesembahan masyarakat Kerajaan Kisra yang beragama Majusi telah dipadamkan untuk selama-lamanya.
Usai melaksanakan shalat jamaah, Sa'ad r.a membagi-bagikan harta rampasan perang kepada pasukannya dan sebagian lagi dikirimkan kepada Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab r.a, untuk disimpan di Baitul Mal.
Menerima harta rampasan yang berlimpah itu, Umar r.a. berkata kepada Ali bin Abi Thalib r.a. yang saat itu sedang bersamanya, "Orang yang mau mengirimkan ini kepada kami sudah tentu orang-orang yang tinggi amanahnya."
Ali r.a. menanggapi pernyataan Amirul Mukminin, "Ya, karena engkau telah bersikap amanah terhadap rakyat sehingga rakyat pun meneladani sikapmu. Sekiranya engkau berkhianat, tentu mereka pun akan berbuat yang serupa."
Tak lama setelah penaklukan itu, seluruh warga Irak dan Iran (penduduk negeri Persia) masuk agama Islam dan menjadi kaum muslim yang baik dengan izin Allah Ta'ala.
loading...
Blog Archive
-
▼
2010
(195)
-
▼
Maret
(66)
- Pengorbanan Seorang Nabiyullah
- Ketaatan Anak Saleh
- Sebuah Penantian yang Panjang
- Penjaga Malam
- Kehormatan Menunaikan Amanah
- Mewakafkan Kebun karena Lalai
- Mendahulukan Allah SWT
- Majikan Zubair r.a.
- Menjaga Kepercayaan Orang Lain
- Allah SWT sebagai Saksi
- Ketampanan Seorang Pemuda
- Membela Hak Orang Lain
- Membela Hak Makhluk Allah
- Hak Berbicara untuk Menuntut Hak Miliknya
- Jangan Memaksakan Kehendakmu, Amirul Mukminin!
- Suami Zainab r.a, Abul Ash bin Rabi' r.a
- Keteguhan Menjaga Rahasia
- Wanita yang Menolak Pinangan Rasulullah
- Bersabarlah Putriku
- Mencintai karena Allah
- Keturunan Bersahaja
- Penuhilah Hak Dirimu, Dia, dan Mereka
- Aku Hanya Ingin Berhias, Ayah
- Kesaksian Penduduk Mekah
- Kaum Muslimin yang Tertindas
- Larangan Ikut Perang karena Perjanjian
- Bagian untuk Muallaf
- Keluarga Pemegang Kunci Ka'bah
- Amanah Bendaharawan Pribadi Rasulullah saw
- Mengembalikan Pajak Nonmuslim
- Melebihkan Pembayaran
- Pidato Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a.
- Khalifah yang Tetap Merakyat
- Kehati-hatian Menggunakan Uang Gaji
- Uang Tunjangan Umar bin Khaththab r.a
- Jangan Kamu yang Menimbang
- Khalifah Membantu Proses Persalinan
- Aku adalah Pelayanmu
- Milikku, Urusanku
- Lebih Baik Meminjam Darimu
- Teladan Pemimpin
- Mengambil Uang Baitul Mal Secara Paksa adalah Pera...
- Emas dan Perak adalah Api Neraka bagi Kami
- Memangkas Uang Gaji
- Segala Puji Hanya untuk Allah SWT
- Uang Panas Milik Negara
- Milik Negara untuk Kepentingan Negara
- Sa'ad bin Amir r.a, Pejabat Amanah
- Lembu Emas Anak yang Taat
- Abdurrahman bin Auf r.a, Sahabat Terpercaya
- Besar Zakat yang Kurang
- Abdullah bin Mas'ud, Seorang Anak Gembala yang Jujur
- Sehidup Semati
- Amanah untuk Ali r.a
- Tepat dalam Menunaikan Janji
- Mencuri Harta Rampasan
- Larangan Mengkhianati Amanah
- Mengungkap Pengkhianat
- Meminta Jabatan
- Nabi Yusuf a.s dan Jabatan
- Menolak Jabatan Hakim
- Panglima Perang Termuda
- Reputasi Seseorang Dilihat dari Teman Bergaulnya
- Ilmu adalah Amanah
- Tidak Ada Bagian untuk Kerabat
- Keteladanan Umair bin Sa'ad r.a.
-
▼
Maret
(66)
loading...