Rasulullah saw. bersabda, "Abdurrahman bin Auf adalah orang terpercaya di langit dan orang terpercaya di bumi."
Siapa tidak kenal saudagar kaya-raya ini? Ia terkenal dengan kedermawanan, kemandirian, dan ketulusan menolong sesama. Begitu besar limpahan nikmat yang Allah SWT anugerahkan kepadanya, hingga ia dijuluki sahabat bertangan emas.
Harta kekayaan dan pundi-pundi emas mengalir tiada henti kepadanya. Bahkan, seandainya ia membalikkan batu, niscaya di bawahnya terdapat emas dan perak yang berlimpah. Itulah perumpamaan atas kelancaran dan kemudahan Allah SWT atasnya dalam memperoleh harta kekayaan.
Meskipun demikian, kenikmatan luar biasa itu tidak membuatnya terlena. Ia berderma kepada fakir miskin dan para istri Nabi saw, memerdekakan puluhan budak, dan menyuplai keperluan militer kaum muslimin untuk berperang.
Pernah dalam sehari ia memerdekakan 30 orang budak. la juga berjuang dengan gagah berani di medan pertempuran hingga pada Perang Uhud ia mendapat 21 luka kecil, mulai dari sedalam kelingking hingga sembilan luka menganga lainnya. Gigi depannya sampai hancur sehingga ia kesulitan dalam berbicara. Betisnya terluka sehingga ia menjadi pincang.
Sepeninggal Rasulullah saw, Abdurrahman r.a ditugaskan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan Ummahatul Mu'minin (para istri Rasulullah). Di samping memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para istri Rasulullah saw sebagaimana yang dulu ia lakukan, ia juga mengawal para istri Rasulullah yang mulia itu ke mana pun mereka pergi.
Ia bertugas untuk membantu mereka naik dan turun dari sekedup (tenda kecil yang berada di atas punggung unta). Bahkan, ketika mereka berhaji pun Abdurrahman bin Auf r.a menyertai mereka. Dikarenakan ketulusan dan kemurahan hati dalam menunaikan amanah tersebut, Aisyah r.a. selalu mendoakannya. Salah satu doanya adalah, "Semoga Allah memberinya minum dengan minuman dari telaga Salsabil."
la mewasiatkan seluruh hartanya yang berlimpah kepada Utsman bin Affan r.a seorang sahabat yang kaya-raya — karena Utsman r.a termasuk pejuang Badar. Utsman r.a menerima bagian warisan dengan berkata, "Aku menerima harta tersebut karena di dalamnya terdapat keberkahan."
loading...
Blog Archive
-
▼
2010
(195)
-
▼
Maret
(66)
- Pengorbanan Seorang Nabiyullah
- Ketaatan Anak Saleh
- Sebuah Penantian yang Panjang
- Penjaga Malam
- Kehormatan Menunaikan Amanah
- Mewakafkan Kebun karena Lalai
- Mendahulukan Allah SWT
- Majikan Zubair r.a.
- Menjaga Kepercayaan Orang Lain
- Allah SWT sebagai Saksi
- Ketampanan Seorang Pemuda
- Membela Hak Orang Lain
- Membela Hak Makhluk Allah
- Hak Berbicara untuk Menuntut Hak Miliknya
- Jangan Memaksakan Kehendakmu, Amirul Mukminin!
- Suami Zainab r.a, Abul Ash bin Rabi' r.a
- Keteguhan Menjaga Rahasia
- Wanita yang Menolak Pinangan Rasulullah
- Bersabarlah Putriku
- Mencintai karena Allah
- Keturunan Bersahaja
- Penuhilah Hak Dirimu, Dia, dan Mereka
- Aku Hanya Ingin Berhias, Ayah
- Kesaksian Penduduk Mekah
- Kaum Muslimin yang Tertindas
- Larangan Ikut Perang karena Perjanjian
- Bagian untuk Muallaf
- Keluarga Pemegang Kunci Ka'bah
- Amanah Bendaharawan Pribadi Rasulullah saw
- Mengembalikan Pajak Nonmuslim
- Melebihkan Pembayaran
- Pidato Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a.
- Khalifah yang Tetap Merakyat
- Kehati-hatian Menggunakan Uang Gaji
- Uang Tunjangan Umar bin Khaththab r.a
- Jangan Kamu yang Menimbang
- Khalifah Membantu Proses Persalinan
- Aku adalah Pelayanmu
- Milikku, Urusanku
- Lebih Baik Meminjam Darimu
- Teladan Pemimpin
- Mengambil Uang Baitul Mal Secara Paksa adalah Pera...
- Emas dan Perak adalah Api Neraka bagi Kami
- Memangkas Uang Gaji
- Segala Puji Hanya untuk Allah SWT
- Uang Panas Milik Negara
- Milik Negara untuk Kepentingan Negara
- Sa'ad bin Amir r.a, Pejabat Amanah
- Lembu Emas Anak yang Taat
- Abdurrahman bin Auf r.a, Sahabat Terpercaya
- Besar Zakat yang Kurang
- Abdullah bin Mas'ud, Seorang Anak Gembala yang Jujur
- Sehidup Semati
- Amanah untuk Ali r.a
- Tepat dalam Menunaikan Janji
- Mencuri Harta Rampasan
- Larangan Mengkhianati Amanah
- Mengungkap Pengkhianat
- Meminta Jabatan
- Nabi Yusuf a.s dan Jabatan
- Menolak Jabatan Hakim
- Panglima Perang Termuda
- Reputasi Seseorang Dilihat dari Teman Bergaulnya
- Ilmu adalah Amanah
- Tidak Ada Bagian untuk Kerabat
- Keteladanan Umair bin Sa'ad r.a.
-
▼
Maret
(66)
loading...