Rib'i bin Hirasy adalah seorang tabiin yang dikenal tidak pernah berdusta. Suatu hari dua putranya tiba dari Khurasan berkumpul dengannya. Mereka berdua adalah pemberontak pada masa pemerintahan Gubernur Al-Hajjaj. Sedangkan, Al-Hajjaj adalah seorang pemimpin bertangan besi yang menghendaki anak-anak Rib'i itu ditangkap.
Seorang mata-mata memberi kabar kepada Al-Hajjaj. Katanya, "Wahai pimpinanku, masyarakat seluruhnya menganggap Rib'i bin Hirasy tidak pernah berdusta selamanya. Sementara itu, saat ini kedua anaknya yang pemberontak dari Khurasan berkumpul dengannya."
"Baiklah," kata Al-Hajjaj, "bawalah ayah mereka ke sini!" perintahnya.
Rib'i mengetahui bahwa anaknya adalah buronan pemerintah karena pemberontakannya. Namun, ia tidak tahu alasan sang gubernur memanggilnya.
Dalam benak Al-Hajjaj sendiri menyangsikan akan kejujuran Rib'i, "Akankah seorang ayah berkata jujur saat mengetahui anaknya dalam bahaya? Seorang ayah tidak akan memberitahukan keberadaan anaknya demi keselamatan mereka," pikir Al-Hajjaj.
Sang gubernur pun bertanya kepada Rib'i, "Wahai orang tua, beritahukanlah keberadaan anakmu saat ini?"
Dengan santainya Rib'i menjawab, "Mereka berada di rumah!"
Mendengar penyataan jujur tersebut, Al-Hajjaj berkata, "Tidak ada pidana. Kami memaafkan keduanya karena kejujuranmu. Demi Allah, sekarang aku yakin kau tidak akan menyembunyikan anakmu. Sekarang kedua anakmu terserah kepadamu. Keduanya bebas dari tuduhan pidana."
loading...
Blog Archive
-
▼
2010
(195)
-
▼
April
(48)
- Para Musuh Allah yang akan Tewas di Perang Badar
- Kematian Tragis Majikan Zalim
- Kisah Umair bin Wahab
- Pengakuan Abu Jahal
- Pengakuan Utbah bin Rabi'ah
- Pengakuan Abu Sufyan bin Harb kepada Sang Istri
- Pengakuan Raja Heraclius
- Kesaksian Nadhr bin Harits
- Pengakuan Ubay bin Khallaf
- Dipercaya Menjadi Pemimpin Kafilah Dagang
- Kisah Abdullah bin Rawahah
- Kisah Watshilah bin Asqa'
- Kisah Penjual Susu
- Kisah Penjaga Kebun Buah-buahan
- Kisah Penggembala Domba
- Kisah Saudagar Perhiasan
- Kisah Pencuri Saleh
- Kejujuran Seorang Khalifah
- Menawar agar Lebih Mahal
- Maha Melihat
- Barang Cacat yang Terjual
- Gelar Ash-Shiddiq untuk Abu Bakar r.a.
- Umar bin Khaththab Al-Faruq r.a
- Dipercaya karena Jujur
- Preman Masuk Islam
- Keistimewaan Ja'far Ath-Thayyar
- Bukti Kejujuran
- Islamnya Keluarga Yasir
- Islamnya Orang Yahudi
- Firasat Orang Shiddiq
- Tidak Takut Dikatakan Bodoh
- Kisah Tsabit bin Ibrahim
- Hadiah Kejujuran
- Ulah Burung Beo
- Bebas dari Hukuman Berkat Orang Tua Jujur
- Mengalahkan Perampok dengan Kejujuran
- Kisah Seguci Emas
- Kejujuran Bilal bin Rabah r.a.
- Kesaksian Iblis
- Siasat Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Menyelamatkan Seorang Mukmin dari Kejaran Musuh
- Pengintaian Pasukan Musuh
- Mengecoh Abu Lahab
- Janji Adalah Utang
- Asma' Putri Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Pengangkatan Putra Mahkota
- Berbohong karena Terpaksa
- Kisah Nabi Ibrahim s.a dan Siti Sarah
-
▼
April
(48)
loading...