Bukhari dan Abu Daud menulis kisah Khabbab bin Arat r.a. Dia adalah salah seorang sahabat Nabi saw yang memeluk Islam pada awal penyebarannya. Dia juga seorang hamba sahaya dari seorang perempuan zalim bernama Ummu Anmar Al-Khuza'iyyah.
Khabab sering mengunjungi Rasulullah saw untuk menuntut ilmu agama. Akan tetapi, malang baginya, berbagai macam penderitaan dan siksaan ia terima dari majikannya setelah diketahui sering mengunjungi Rasulullah saw.
Khabab sering dijemur di atas pasir panas di bawah teriknya matahari dengan mengenakan pakaian besi. Bukan hanya itu, ia pernah diletakkan di tempat pemanggangan hingga punggungnya terbakar dan luka itu terus membekas di punggungnya.
Tidak tahan dengan siksaan keji itu, Khabbab r.a mengadu kepada Rasulullah saw dengan harapan beliau mau menolongnya. Khabab berkata kepada Rasulullah saw yang sedang berselimutkan kain beludru di bawah Kakbah, "Tidakkan Anda menolong kami dan berdoa untuk kami?"
Rasulullah saw menatapnya sambil berkata, "Demi Allah, umat-umat sebelum ini menahan siksa yang lebih berat daripada siksaan yang telah kau alami. Mereka pernah dibuatkan lubang, kemudian disekap di dalamnya. Setelah itu, seseorang mendatanginya dengan membawa gergaji, meletakkan di kepalanya, lalu dengan sergaji itu membelah kepalanya menjadi dua.
Namun, semua itu tak pernah membuatnya berniat untuk meningsalkan agamanya. Seorang dari mereka ada yang pernah disisir kulitnya dengan sisir besi hingga dagingnya terkelupas dari tulang dan jaringan sarafnya. Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya berpikir untuk meninggalkan agamanya.
Allah akan menyempurnakan agama ini, tetapi engkau tidak bersabar. Suatu hari, kelak akan tiba saatnya perempuan zalim itu (majikan Khabbab) akan berjalan sendiri dari San'a ke Hadramaut tanpa takut apa pun selain binatang buas. Namun, mengapa engkau tidak sabar?"
Ternyata Rasulullah saw telah mengetahui azab yang akan Allah SWT timpakan terhadap majikan zalim tersebut dengan mengabarkan bahwa majikan zalim itu akan mati diterkam binatang buas. Khabab r.a memberikan kesaksiannya, "Demi Allah, apa yang dikabarkan oleh Rasulullah saw benar! Aku melihatnya sendiri!"
Kebenaran pernyataan Rasulullah saw tentang azab yang akan menimpa majikan yang zalim benar adanya. Bukti kebenaran itu disaksikan oleh Khabab, budak milik majikan zalim, secara langsung. Dia melihat majikannya mati diterkam binatang buas sesuai dengan apa yang dikatakan Rasulullah saw.
loading...
Blog Archive
-
▼
2010
(195)
-
▼
April
(48)
- Para Musuh Allah yang akan Tewas di Perang Badar
- Kematian Tragis Majikan Zalim
- Kisah Umair bin Wahab
- Pengakuan Abu Jahal
- Pengakuan Utbah bin Rabi'ah
- Pengakuan Abu Sufyan bin Harb kepada Sang Istri
- Pengakuan Raja Heraclius
- Kesaksian Nadhr bin Harits
- Pengakuan Ubay bin Khallaf
- Dipercaya Menjadi Pemimpin Kafilah Dagang
- Kisah Abdullah bin Rawahah
- Kisah Watshilah bin Asqa'
- Kisah Penjual Susu
- Kisah Penjaga Kebun Buah-buahan
- Kisah Penggembala Domba
- Kisah Saudagar Perhiasan
- Kisah Pencuri Saleh
- Kejujuran Seorang Khalifah
- Menawar agar Lebih Mahal
- Maha Melihat
- Barang Cacat yang Terjual
- Gelar Ash-Shiddiq untuk Abu Bakar r.a.
- Umar bin Khaththab Al-Faruq r.a
- Dipercaya karena Jujur
- Preman Masuk Islam
- Keistimewaan Ja'far Ath-Thayyar
- Bukti Kejujuran
- Islamnya Keluarga Yasir
- Islamnya Orang Yahudi
- Firasat Orang Shiddiq
- Tidak Takut Dikatakan Bodoh
- Kisah Tsabit bin Ibrahim
- Hadiah Kejujuran
- Ulah Burung Beo
- Bebas dari Hukuman Berkat Orang Tua Jujur
- Mengalahkan Perampok dengan Kejujuran
- Kisah Seguci Emas
- Kejujuran Bilal bin Rabah r.a.
- Kesaksian Iblis
- Siasat Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Menyelamatkan Seorang Mukmin dari Kejaran Musuh
- Pengintaian Pasukan Musuh
- Mengecoh Abu Lahab
- Janji Adalah Utang
- Asma' Putri Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Pengangkatan Putra Mahkota
- Berbohong karena Terpaksa
- Kisah Nabi Ibrahim s.a dan Siti Sarah
-
▼
April
(48)
loading...