Kekalahan kaum musyrikin Ouraisy menimbulkan dendam yang luar biasa di dada para musuh Islam. Apalagi melihat keluarganya, ayahnya, anak laki-lakinya bersimbah darah dibunuh oleh pasukan Islam. Kebencian yang makin membara dirasakan oleh Ubay bin Khallaf. Di depan Rasulullah saw. ia bersumpah, "Aku akan membunuhmu!"
Tidak ada rasa takut sedikit pun terlintas dalam diri Rasulullah saw. Beliau menjawab ancaman Ubay, "Akulah yang akan membunuhmu! Insya Allah!"
Tibalah waktunya saat peperangan kembali berkobar di Uhud sebagai ajang balas dendam kaum musyrikin Quraisy kepada kaum muslimin atas kekalahan mereka terdahulu.
Kesempatan ini digunakan Ubay bin Khallaf untuk memburu Rasulullah saw. Ketika dilihatnya Rasulullah saw berada di tengah-tengah peperangan, ia berseru, "Engkau, Rasulullah! Engkau tidak akan selamat meskipun berusaha menyelamatkan diri!"
Kaum muslimin yang mendengarnya segera melindungi Rasulullah saw. Salah seorang dari mereka berkata, "Wahai Rasulullah. Izinkan salah satu dari kami membereskannya!"
Namun, Rasulullah saw menolak dengan menjawab, "Tidak perlu."
Ubay melihat peluang emas untuk menebaskan pedangnya ke leher Rasulullah saw. Ia mendekat. Akan tetapi, Rasulullah saw dengan tangkas menyambar belati Harits bin Shimah dan mengarahkannya ke leher Ubay.
Luka yang diderita Ubay bin Khallaf tidak terlalu serius karena ia berhasil mengelak. Namun, kejadiannya sungguh aneh, Ubay bin Khallaf tampak ketakutan sambil memegangi lehernya seolah-olah ia mendapat luka yang sangat parah dan akan membunuhnya.
Teman-teman Ubay mencoba menenangkannya, "Apa yang terjadi padamu?"
"Demi Tuhan, Muhammad telah menyerang dan melukaiku!" teriak Ubay sambil terengah-engah.
Teman-temannya makin heran karena melihat luka di leher Ubay hanyalah luka kecil biasa.
"Hai, Ubay! Tenanglah itu hanya luka biasa!"
Ubay tidak peduli perkataan teman-temannya, ia tetap kalap dan berkata, "Muhammad pernah berkata akan membunuhku! Demi Tuhan, bahkan jika dia meludahiku, aku bisa mati karenanya!"
Dikarenakan rasa takutnya yang berlebihan tersebut, akhirnya Ubay bin Khallaf mati karena sangat ketakutan dengan perkataan yang pernah Rasulullah ucapkan.
loading...
Blog Archive
-
▼
2010
(195)
-
▼
April
(48)
- Para Musuh Allah yang akan Tewas di Perang Badar
- Kematian Tragis Majikan Zalim
- Kisah Umair bin Wahab
- Pengakuan Abu Jahal
- Pengakuan Utbah bin Rabi'ah
- Pengakuan Abu Sufyan bin Harb kepada Sang Istri
- Pengakuan Raja Heraclius
- Kesaksian Nadhr bin Harits
- Pengakuan Ubay bin Khallaf
- Dipercaya Menjadi Pemimpin Kafilah Dagang
- Kisah Abdullah bin Rawahah
- Kisah Watshilah bin Asqa'
- Kisah Penjual Susu
- Kisah Penjaga Kebun Buah-buahan
- Kisah Penggembala Domba
- Kisah Saudagar Perhiasan
- Kisah Pencuri Saleh
- Kejujuran Seorang Khalifah
- Menawar agar Lebih Mahal
- Maha Melihat
- Barang Cacat yang Terjual
- Gelar Ash-Shiddiq untuk Abu Bakar r.a.
- Umar bin Khaththab Al-Faruq r.a
- Dipercaya karena Jujur
- Preman Masuk Islam
- Keistimewaan Ja'far Ath-Thayyar
- Bukti Kejujuran
- Islamnya Keluarga Yasir
- Islamnya Orang Yahudi
- Firasat Orang Shiddiq
- Tidak Takut Dikatakan Bodoh
- Kisah Tsabit bin Ibrahim
- Hadiah Kejujuran
- Ulah Burung Beo
- Bebas dari Hukuman Berkat Orang Tua Jujur
- Mengalahkan Perampok dengan Kejujuran
- Kisah Seguci Emas
- Kejujuran Bilal bin Rabah r.a.
- Kesaksian Iblis
- Siasat Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Menyelamatkan Seorang Mukmin dari Kejaran Musuh
- Pengintaian Pasukan Musuh
- Mengecoh Abu Lahab
- Janji Adalah Utang
- Asma' Putri Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Pengangkatan Putra Mahkota
- Berbohong karena Terpaksa
- Kisah Nabi Ibrahim s.a dan Siti Sarah
-
▼
April
(48)
loading...